Senin, 29 Mei 2017

Irisan Kerucut Sebagai Kurva Berderajat Dua




Jika diberikan sebuah kerucut kemudian kerucut tersebut dipotong dengan berbagai cara maka akan diperoleh sebuah bidang perpotongan. Gambar berikut menunjukkan berbagai bentuk irisan yang diperoleh dari hasil perpotongan sebuah kerucut dengan sebuah bidang. Hasil irisan pada kerucut tersebut akan membentuk sebuah kurva yang secara umum disebut irisan kerucut (conic section).






Keterangan:
Bentuk-bentuk irisan kerucut seperti yang ditunjukkan pada gambar:
(a) berupa sebuah lingkaran
(b) adalah elips
(c) membentuk parabola
(d) menghasilkan hiperbola.  


Hasil irisan kerucut tersebut memperlihatkan bahwa kedudukan titik-tittik akan bergerak dengan rasio jarak tertentu dari sebuah titik tetap dan garis tetap sehingga terbentuk irisan kerucut.
Irisan Kerucut memiliki komponen, yaitu:
1. Perbandingan jarak (e)
2. Garis tetap (direktris)
3. Titik Fokus






Perbandingan jarak d dan d' di sebut esentrisitas (e) yaitu e=d:d'
maka e=1 jika d = d'
maka e>1 jika d > d'
maka e<1 jika d < d'

nilai esentrisitas (e) akan menentukan jenis dari irisan kerucut itu sendiri jika parabola maka e=1, elips e<1 dan Hiperbola maka e>1


Sebuah persamaan kurva berderajat dua dinyatakan oleh persamaan berikut :




dengan nilai koefisien A, B, dan C ketiganya tidak bersamaan bernilai nol.


Semua persamaan berderajat dua seperti di atas, pada sistem koordinat persegi panjang akan merepresentasikan sebuah kurva yang dinamakan irisan kerucut (conic). Bentuk persamaan kurva berderajat dua juga dapat dinyatakan sebagai berikut :




dengan nilai koefisien a, b, dan h ketiganya tidak bersamaan bernilai nol.


Jika kurva berderajat dua melalui titik (0, 0) maka diperoleh persamaan kurva yaitu :





dengan nilai koefisien A dan B keduanya tidak bersamaan bernilai nol
atau



dengan nilai koefisien a dan b keduanya tidak bersamaan bernilai nol.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar