Sebelum mengetahui apa dan bagaimana pemecahan masalah
menggunakan polya ini, kalian harus tau bahwa didalam penyelesaian masalah
nanti kita dapat menggunakan pembuktian teorema pada langkah-langkah pemecahan
masalah polya tersebut. nah sebelum mengetahui apa saja langkah-langkah dalam
pemecahan masalah tersebut, ada baiknya kita mengetahui apa itu pengertian dari
pemecahan masalah. Dilihat dari kata pemecahan itu berarti cara atau langkah,
jadi Pemecahan masalah (problem solving)
adaah suatu prosedur untuk menemukan penyelesaian yang
tepat atas suatu masalah. Prosedur tersebut pertama kali diformulasikan oleh
George Polya (1887 - 1985) seorang guru dan ahli matematika. Bapak George Polya tersebut ymenyatakan
bahwa ada empat tahap pemecahan masalah yaitu :
understand the problem, devise a
plan, carry out the plan, dan look
back sebagai berikut :
1)
Understanding
the Problem
Tahap pertama yang dilakukan untuk
memecahkan masalah adalah memahami masalah. Cara yang disarankan Polya untuk
memahami masalah dengan baik yaitu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut :
a.
Nyatakan masalah dengan
kalimatmu sendiri !
b.
Tentukan apa saja yang
akan ditemukan/dicari/diselesaikan !
c.
Apa saja yang tidak
diketahui dari permasalahan itu ?
d.
Informasi apa saja yang
kamu peroleh dari permasalahan itu ?
e.
Informasi apa saja yang
tidak ada / hilang dari permasalahan itu ?
f.
Informasi apa saja yang
tidak dibutuhkan dari permasalahan itu ?
2)
Devising
a Plan
Tahap kedua pemecahan masalah adalah
menentukan rencana penyelesaian berupa strategi-strategi pemecahan masalah.
Beberapa strategi pemecahan masalah antara lain :
a.
Menemukan pola
b.
Menguji masalah yang
relevan dan memeriksa apakah teknik yang sama dapat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan
c.
Menguji masalah yang
lebih sederhana atau khusus dari permasalahan itu dan diperbandingkan dengan
penyelesaian masalah sebenarnya
d.
Membuat tabel
e.
Membuat diagram /
gambar
f.
Menebak dan memeriksa (guess and check / trial and error)
g.
Menggunakan persamaan (equation) matematika
h.
Bekerja mundur (work backward)
i.
Mengidentifikasi bagian
dari hasil (subgoal)
3)
Carrying
Out the Plan
Tahap ketiga pemecahan masalah terdiri
dari tiga aktivitas yaitu :
a.
Menerapkan satu atau
lebih strategi pemecahan masalah untuk menemukan penyelesaian atau perhitungan
b.
Memeriksa setiap langkah
strategi yang digunakan baik secara intuitif maupun dengan bukti formal
c.
Menjaga keakuratan
proses pemecahan masalah
4)
Looking
Back
Langkah terakhir pemecahan masalah
adalah memeriksa kembali jawaban atau solusi terhadap permasalahan sebenarnya
dengan cara :
a.
Memeriksa dengan
pembuktian
b.
Menginterpretasikan
penyelesaian/solusi berdasarkan permasalahan berdasarkan rasional atau pun
argumentasi (reasonable)
c.
Jika memungkinkan
lakukan pengujian untuk masalah lain yang relevan atau pun yang lebih umum
dengan menggunakan teknik/strategi pemecahan masalah tersebut
Contoh
penerapan pemecahan masalah : “Tentukan banyaknya titik potong jika 5 garis
saling berpotongan”
Tahap pemecahan masalah :
1)
Understanding
the Problem
a.
Tentukan apa saja yang
akan ditemukan/dicari/diselesaikan !
Menentukan banyaknya titik potong dari
garis-garis yang berpotongan à
Ditanyakan
b.
Informasi apa saja yang
kamu peroleh dari permasalah itu ?
Lima garis saling berpotongan, misalnya
garis a, b, c, d, dan e à
Diketahui
2)
Devising
a Plan
Strategi yang dipilih untuk
menyelesaikan masalah ini yaitu :
a.
Membuat diagram /
gambar
Pertama akan dibuat dua garis
berpotongan yaitu a dan b. Kemudian akan digambar garis ketiga yaitu c yang
memotong garis a dan b dan seterusnya
b.
Membuat tabel
Berdasarkan gambar akan dibuat tabel
yang memuat hubungan antara banyak garis berpotongan dan banyak titik potong
c.
Menemukan pola
Berdasarkan tabel akan ditemukan pola
yang tepat untuk masalah ini
3)
Carrying
Out the Plan
Tahap ketiga pemecahan masalah yaitu
menggunakan strategi untuk memecahkan masalah.
a.
Membuat diagram /
gambar
b.
Membuat tabel dan
menemukan pola
Banyak
garis berpotongan
|
Banyak
titik potong
|
Pola
|
2
|
1
|
1
|
3
|
3
|
1 + 2
|
4
|
6
|
1 + 2 + 3
|
5
|
10
|
1 + 2 + 3 + 4
|
Jadi disimpulkan jika lima garis
berpotongan satu sama lain maka banyaknya titik potong yang terbentuk adalah 10
titik
4)
Looking
Back
Langkah terakhir pemecahan masalah
adalah memeriksa kembali jawaban atau solusi terhadap permasalahan sebenarnya
dengan cara :
a.
Menginterpretasikan
penyelesaian/solusi berdasarkan permasalahan berdasarkan rasional atau pun
argumentasi (reasonable) berikut :
i.
Jika dua garis a dan b
berpotongan maka terdapat satu titik potong P
ii.
Jika garis ketiga c
memotong dua garis a dan b yang saling berpotongan di P maka garis ketiga itu
memotong masing-masing garis di satu titik yaitu c memotong a di Q dan c
memotong b di R sehingga seluruhnya ada tiga titik potong
iii.
Jika garis keempat d
memotong garis a, b, dan c yang saling berpotongan seerti pada point (ii) maka
d memotong a di S, d memotong b di R, dan d memotong c di S sehingga seluruhnya
ada 6 titik potong
iv.
Dengan demikian jika
garis kelima e memotong garis a, b, c dan d yang saling berpotongan maka
seluruhnya ada 6 + 4 = 10 titik potong
b.
Melakukan pengujian
untuk banyaknya titik potong dari 10 garis berpotongan
Pola yang diperoleh sebagai berikut :
2 garis berpotongan menghasilkan 1 titik
potong
3 garis berpotongan menghasilkan 1 + 2 =
3 titik potong
4 garis berpotongan menghasilkan 1 + 2 +
3 = 6 titik potong
5 garis berpotongan menghasilkan 1 + 2 +
3 + 4 = 10 titik potong
Dengan demikian :
10 garis berpotongan menghasilkan 1 + 2
+ 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 = 45 titik potong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar