Contoh 1
Sebuah garis yang melalui titik A(1, 2),
B(-3, 4), dan C(5, 0) maka persamaan kurva berderajat satu untuk garis tersebut
ditentukan sebagai berikut;
Langkah
1.
Subtitusikan
titik A, B, dan C ke dalam persamaan kurva
Garis melalui A(1, 2) => A(1) + B(2) + C = 0
=> A + 2B + C = 0
(pers 1)
Garis melalui B(-3, 4)=>A(3) + B(-4) + C = 0
=>
-3A + 4B + C = 0
(pers 2)
Garis
melalui C(5, 0) =>A(5) + B(0) + C = 0
=>
5A + C = 0
=>
C=-5A
(pers 3)
Langkah
2.
Subtitusikan
(3) ke (1)
A + 2B + C = 0
A
+ 2B + (-5A) = 0
2B – 4A = 0
2B = 4A
B = 2A
(pers 4)
Langkah
3.
Subtitusikan
(3) dan (4) ke persamaan kurva
Ax
+ By + C = 0
Ax
+ 2Ay – 5A = 0
Misalkan:
A = 1
x
+ 2y – 5 = 0
Contoh 2
Persamaan
kurva berderajat satu pada contoh 1 dapat diubah menjadi persamaan garis
bergradien dengan langkah sebagai berikut.
x + 2y - 5 = 0 => 2y = -x + 5
=>
𝒚= −𝟏𝟐𝒙+ 𝟓𝟐
maka
gradien garis yang melalui titik A(1, 2), B(-3, 4), dan C(5, 0) adalah m = - ½
yaitu bergradien negatif. Sudut inklinasi yang dibentuk garis tersebut yaitu :
Contoh
3:
Deskripsikan bentuk masing-masing garis berdasarkan gradien dan sudut inklinasi yang ditunjukkan pada gambar berikut.
Deskripsikan bentuk masing-masing garis berdasarkan gradien dan sudut inklinasi yang ditunjukkan pada gambar berikut.
Penyelesaian
:
Diketahui
: Empat garis berbeda p = AB, q = AC, r = BC, dan s = BD
Ditanyakan
: Bentuk garis p, q, r dan s berdasarkan gradien dan sudut inklinasi … ? Identifikasi masalah : Tiap garis melalui paling sedikit dua titik berbeda. Jika diketahui koordinat kedua titik yang dilalui garis maka dapat ditentukan persamaan garis bergradien dengan menggunakan metode penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel. Atau dapat menggunakan konsep trigonometri pada segitiga siku-siku untuk menentukan gradien suatu garis. Sebagai contoh garis p = AB melalui titik A(1, 1) dan B(5, 4). Ruas garis AB merupakan hipotenusa dari segitiga siku-siku ADB. Kemiringan garis AB membentuk sudut BAD sehingga kemiringan garis dapat ditentukan dari nilai tangen ukuran sudut BAD
Sudut inklinasi garis ditentukan dengan mencari nilai arc tan dari gradien.
Langkah
penyelesaian :
Cara
1 : Metode penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV) untuk
garis r=BC yang melalui titik B(5, 4) dan C(7, 1)
Langkah 1 :
Substitusi koordinat titik-titik ke dalam persamaan garis y = mx + c
Garis
melalui titik B(5,4) => 4 = 5m + c
Garis
melalui titik C(7,1) => 1 = 7m + c
Langkah 2 : Metode
eliminasi SPLDV
Langkah 3 : Substitusi nilai m dan c ke dalam persamaan garis y = mx + c
Persamaan
garis yaitu
Cara 2 :
Metode pencarian nilai tangen
Langkah 1 : Membuat segitiga siku-siku dengan hipotenusa adalah ruas garis dari dua titik pada garis
Segitiga
siku-siku yang dapat dibuat dengan hipotenusa ruas garis BC yaitu segitiga BDC.
Langkah
2 : Menentukan panjang sisi alas dan sisi tegak segitiga
Sisi alas
segitiga BDC adalah ruas garis DC dan sisi tegak segitiga BDC adalah ruas garis
BD. Panjang masing-masing ruas garis dicari dengan menggunakan rumus jarak
antara dua titik.
Langkah
3 : Menentukan nilai tangen sudut yang dibentuk oleh hipotenusa segitiga
siku-siku
Sudut yang dibentuk antara hipotenusa ruas garis BC dan sisi alas ruas garis DC yaitu
segitiga DCB. Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa segitiga DCB
berada di kuadran II yaitu pada interval
Oleh karena
itu nilai tangent sudut pada kuadran tersebut adalah negatif. Maka nilai dari
tangent sudut tersebut dicari sebagai berikut.
Langkah 4 : Menentukan besar sudut inklinasi
Sudut
inklinasi garis r = BC yaitu :
Langkah 5 : Deskripsi bentuk garis berdasarkan gradient dan sudut inklinasi
Garis r
memiliki gradien 𝑚= −3/2 yaitu bergradien
negatif yang ditunjukkan dengan bentuk garis dari kiri atas ke kanan bawah
dengan besar sudut inklinasi membentuk sudut tumpul sekitar 123,69 derajat.
Contoh 4:
Gambarkan dan tentukan
persamaan garis-garis yang masing-masing memiliki gradien m = 1 dan melalui
salah satu titik berikut. Garis h melalui titik O(0,0), garis k melalui titik
K(2, 3) dan garis l melalui titik L(-2, -3)
Penyelesaian
:
Diketahui :
Tiga garis h, k dan l masing-masing bergradien mh = mk = ml = 1.
Tiga titik
O(0, 0), K(2, 3), dan L(-2, -3) masing-masing dilalui garis h, k, atau l.
Ditanyakan
: Gambar dan persamaan garis h, k dan l … ?
Identifikasi masalah : Jika diketahui
gradien garis dan sebuah titik yang dilalui garis tersebut maka persamaan garis
dapat ditentukan dengan cara mensubtitusikan nilai gradien dan koordinat titik
ke dalam persamaan garis bergradien m yaitu y = mx + c. Misalkan garis memiliki
gradien m dan melalui titik (x0, y0) maka diperoleh persamaan : y0 = m.x0 + c
selanjutnya
dapat diselesaikan dengan tahapan berikut
Persamaan yang
diperoleh dinamakan persamaan garis bergradien m dan melalui sebuah titik (x0,
y0). Untuk dapat menggambarkan garis maka perlu ditentukan sudut inklinasi
garis tersebut dengan menggunakan rumus
Langkah
penyelesaian :
Langkah
1 : Substitusi koordinat titik dan gradien ke persamaan garis y - y0 = m(x -
x0)
Persamaan
garis h dengan mh = 1 dan melalui O(0, 0) yaitu y - 0 = 1(x - 0) => y = x
Persamaan
garis k dengan mk = 1 dan melalui K(2, 3) yaitu y - 3 = 1(x - 2) => y = x +1
Persamaan garis l dengan ml = 1 dan melalui L(-2, -3) yaitu y + 3 = 1(x + 2)=> y = x - 1
Persamaan garis l dengan ml = 1 dan melalui L(-2, -3) yaitu y + 3 = 1(x + 2)=> y = x - 1
Langkah
2 : Menentukan sudut inklinasi garis
Karena
gradien ketiga garis sama yaitu mh = mk = ml = 1 maka sudut inklinasi garis h,
k dan l yaitu 𝛼ℎ=𝛼𝑘=𝛼𝑙=𝑎𝑟𝑐tan1≈ 0,7854 𝑟𝑎𝑑=45°
Langkah 3 :
Menggambar garis berdasarkan gradien dan sebuah titik
1) Buatlah titik-titik yang
dilalui garis pada sistem koordinat Cartesius.
2) Buatlah sinar-sinar yang
sejajar sumbu x dari masing-masing titik
3)
Buatlah sinar kedua dari masing-masing titik sehingga membentuk sudut 45
terhadap sinar pertama lalu perpanjang sinar kedua sehingga membentuk garis.
Gambar
garis di bawah ini menunjukkan bahwa garis k dapat diperoleh dengan menggeser
garis h sejauh satu satuan ke kanan sedangkan garis l diperoleh dengan menggeser
garis h sejauh satu satuan ke kiri. Jadi, konstanta c pada persamaan garis y =
mx + c menjadi konstanta translasi (pergeseran) garis y = mx. Gambar tersebut
juga menunjukkan bahwa ketiga garis h, k dan l yang
memiliki gradien mh = mk = ml merupakan garis-garis yang saling sejajar satu
sama lain.
Contoh 5:
Tentukan persamaan
garis jika diketahui titik potong garis dengan sumbu koordinat Cartesius yaitu
(a, 0) dan (0, b).
Diketahui
: Sebuah garis yang memotong sumbu x di (a, 0) dan sumbu y di (0, b)
Ditanyakan
: Persamaan garis … ?
Identifikasi masalah : Misalkan
persamaan garis y = mx + c melalui (a, 0) dan (0, b). Maka substitusi koordinat
titik ke dalam persamaan menghasilkan : am + c = 0 dan b = c sehingga diperoleh
am + b = 0 dan gradient garis 𝑚= −b/a. Jadi persamaan garis
yang melalui titik (a, 0) dan (0, b) yaitu :
Jika dua buah garis
berpotongan maka akan terbentuk empat buah sudut yang berpangkal di titik sudut
yang sama yaitu titik potong kedua garis tersebut seperti terlihat pada gambar
di samping.
Sudut θ dibentuk oleh sinar
garis 𝑅𝐵dan
𝑅𝐷
sedangkan sudut ϕ dibentuk oleh
sinar garis 𝑅𝐷
dan 𝑅𝐴
.
Contoh 6:
Ubahlah
persamaan garis g berikut ini menjadi persamaan normal. Kemudian tentukan jarak
titik P ke garis g
g:
3x-4y+5=0 dan P(-1,3)
Penyelesaian:
Maka persamaan garis normalnya adalah
Jarak dari titik P ke garis g
Maka jaraknya adalah 2cm